Jumat, 03 Juni 2022

Lagu Pak Tani

 PAK TANI

(Koes Plus)


Ayem tentrem ing ndesane, pak tani.

Urip rukun bebarengan.

Mbangun desa sak kancane, pak tani.

Nyambut gawe tanpo pamrih.


Wayah esuk, wis podho nggiring sapine.

Rame-rame, nggarap sawah lan kebon'e.


Pancen luhur bebudene, pak tani.

Keno kanggo patuladhan.

Nyambung urip sak anane, pak tani.

Jujur tindak lan lakune.

Minggu, 11 Oktober 2015

MEMILIH MATERI PENYULUHAN PERTANIAN


I.      Pendahuluan.
Efektivitas penyuluhan pertanian ditentukan oleh komponen-komponen dalam sistem penyuluhan pertanian, di antaranya yaitu materi penyuluhan pertanian. Materi yang efektif harus dipilih dan ditetapkan berdasarkan kebutuhan sasaran. Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan PPL kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga dalam memilih materi penyuluhan haruslah benar-benar sesuai dengan kebutuhan sasaran yaitu pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Materi disusun dari berbagai sumber yang relevan dan dapat dipertanggung-jawabkan yang selanjutnya disajikan dalam format yang sistematis dan jelas. Dalam hal ini penyusunan materi penyuluhan pertanian terdapat kaidah-kaidah yang harus diikuti oleh Penyuluh Pertanian.

II.    Pemilihan Materi Penyuluhan.
1.      Ragam Materi.
Dalam diklat sertifikasi profesi disampaikan bahwa kaitannya dengan ragam materi, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar Penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam ragam materi, antara lain :
a.       Materi Pokok (Vital ).
Materi pokok merupakan materi yang benar-benar dibutuhkan dan diketahui oleh sasaran. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
b.      Materi Penting (Important)
Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
c.       Materi Penunjang (Helpful ).
Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan dan sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahaman tentang kebutuhan yang dirasakannya.  Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
d.      Materi Mubazir (Super flous).
Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada kaitannya dengan kebutuhan yang dirasakan sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi mubazir ini.

2.       Pertimbangan Memilih Materi Penyuluhan.
Agar materi yang akan disampaikan benar-benar efektif (sesuai kebutuhan sasaran), maka dalam memilih materi penyuluhan pertanian hendaknya mempertimbangkan  hal-hal sebagai berikut :
a.       Memberi keuntungan nyata kepada sasaran (Profitable ).
b.      Dapat melengkapi kegiatan sekarang yang sedang dilakukan sasaran, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan saat ini (Complementer).
c.       Tidak bertentangan dengan adat istiadat/norma dan budaya masyarakat (Compatibility).
d.      Sederhana, mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi (Simplicity)
e.      Pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan dapat disediakan sasaran (Availability).
f.        Dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata (Immediate Aplicability,)
g.       Tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal (In expensiveness)
h.      Tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya (Low risk)
i.         Impact dari penerapannya menarik dan menonjol (Spectaculer impact)
j.        Dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda (Expandible)

3.       Sumber Materi Penyuluhan Pertanian.
Dalam diklat sertifikasi profesi disampaikan bahwa materi penyuluhan sebaiknya dari sumber yang jelas sesuai dengan Mardikanto (1993) menyebutkan bahwa sumber materi penyuluhan pertanian dapat kelompokkan menjadi :
a. Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti :
-        Kementerian /dinas-dinas terkait
-        Lembaga penelitian dan pengembangan
-        Pusat-pusat pengkajian
-        Pusat-pusat informasi
-        Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh Penyuluh / Petugas Pertanian.
b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi
c.  Pengalaman petani, baik pengalaman usahataninya sendiri atau hasil petak pengalaman yang telah dilakukan secara khusus dengan/atau tanpa bimbingan PPL.
d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya: informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya setiap pengguna inovasi selalu bersikap hati-hati, dengan selalu mencoba terlebih dahulu dalam skala usaha yang relatif kecil sebagai petak pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal (local ferification trials). Penerapan langsung setiap inovasi dalam skala luas hanya dapat diterima apabila pengguna telah memiliki pengalaman yang “baik” dengan setiap sumber materi yang diterimanya.

4.       Penyusunan Materi Penyuluhan Pertanian.
Materi yang telah dipilih dalam penyuluhan pertanian perlu disusun kedalam “sinopsis”.  Sinopsis adalah ringkasan suatu materi tulisan yang panjang yang ditulis dalam bentuk narasi. Penyusunan sinopsis bertujuan untuk meringkas bahan-bahan materi penyuluhan sehingga menjadi lebih singkat, padat, mudah dipahami dan terhindar dari bahan-bahan yang kurang relevan dengan topik yang telah ditetapkan.
Materi yang dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM). LPM yaitu lembar persiapan menyuluh setidaknya berisi: Judul; Tujuan; Metode; Media; Waktu; Alat Bantu; Uraian Kegiatan; dan Estimasi Waktu pelaksanaan penyuluhanPenyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM dicantumkan merupakan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan pertanian.

III.  PENUTUP.
Dalam penyuluhan pertanian dengan memilih dan menetapkan materi yang tepat sesuai dengan kebutuhan sasaran ( pelaku utama dan pelaku usaha pertanian ) dan disampaikan melalui media dan teknis yang tepat, maka materi disampaikan dapat diharapkan mampu memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku utama (petani) dan pelaku usaha pertanian.
Semoga secuil tulisan ini bermanfaat.  Amiiin......


Sumber : Materi Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian di BBPP Kupang,  Oktober 2011.

Jumat, 10 April 2015

REUNI AKBAR SPMA NEGERI MALANG


SPMA Negeri Malang berlokasi di Jln. Ikhwan Ridwan Rais Nomor 84, Tanjung, Malang. SPMA Negeri Malang yang sebelum dan sesudahnya banyak berubah nama dan yang terakhir menjadi STPP Negeri Tanjung Malang.
Sebentar lagi para alumni/angkatan telah sepakat untuk menyelenggarakan alumni akbar dari alumni/angkatan pertama s/d alumni/angkatan yg terakhir. Mengutip dari medsos yg disampaikan panitia bahwa Panitia reuni akbar ini mengangkat VISI “Menjadi wadah dalam menghimpun potensi sumberdaya alumni untuk merangkai menjadi kesatuan yg terpadu dan sinergis dalam rangka mendorong kemajuan alumni, almamater dan bangsa Indonesia dalam bidang pertanian, terutama pengelolaan sumberdaya alam yang berlanjut serta pengembangan agribisnis”
Sebagai salah satu alumni saya merasa terpanggil untuk membantu menyebar-luaskan informasi kepada teman-2 yang kebetulan belum sempat menerima pengumuman lmelalui FB, WA dan BBM. Semoga tulisan ini bisa di “gethok-tular” sebagai pemberitahuan atau undangan kepada teman lainnya dengan SMS atau Call.

Sesuai surat undangan dari panitia bahwa ada serangkaian agenda yang dilaksanakan, yaitu :
I.        Acara Pra Reuni ( Reuni Angkatan )
Masing-2 alumni/angkatan memilih tempat dan waktu yang berbeda, misalnya untuk angkatan 1974 (yang masuk th 1974) atau alumni 1976, memilih waktu pada hari Sabtu, 16 Mei 2015, mulai jam 15.00 WIB  (setelah acara reuni akbar) sampai pada hari Minggu, 17 Mei 2015. Alumni ini memilih tempat dirumah Sdr. Maryono,  Telogowaru, Malang.
Sedangkan untuk angkatan / alumni lainnya bisa menghubungi panitia masing-2 angkatan atau alumni.
II.      Acara Reuni Akbar
Reuni akbar dilaksanakan di Kampus STPP Tanjung, jln. Tanjung 84 Malang, pada hari Sabtu, 16 Mei 2015, mulai jam 08.00 WIB diawali dg registrasi peserta.
Dalam reuni akbar insyaallah akan dihadiri oleh Menteri Pertanian.


Sejumlah Alumni 1976 yang terdaftar akan hadir pada reuni akbar 16 Mei 2015 adalah :
1. Meddy M. Irianto, 2.Mamik Sri Utami,
3. Sri Aniati,   4. Suroto, 5. Setiono,
6. Ismusuko,  7. Djoko Sulistiono,
8. Adi Sunaryo,  9. Hidayat Teguh Wiyono,
10. Mulyono,   11. Heru Purnanto Utomo,
12. Ernik Pudjiastuti, 13.Mulyono Kawijaya,
14. Mariyono,  15. Rudy Rawendra,
16. Sumardi, 17. Dwirini Mulyaningsih,
18. Eko Ari Handayani, 19.Sunarto,
20.Supali, 21. Khrisna Pratamanta,
22.Tamin Suharianto, 23. Arik Kusdinarlin,
24. Purwo Handoko,  25. Agus Surono,
26. Marwan Kaderi,  27. Totok Hariyoto,
28. Dwi Cahyono, 29. Supeni, 
30. M.Muchlis Adie,   31.Sutikno Hadinoto,
32. Bambang Suwarsono  33. Supardi,
34.Dwinardi Aprianto,  35.Sigit Udjiana,
36.Sunarso
Demikian sekilas informasi  tentang reuni akbar yang akan diselenggarakan oleh lintas alumni dan angkatan. Semoga mendapat ridhp-Nya, sukses dan lancar. Amiiin.../

( Sugeng Setiono )


Senin, 12 Agustus 2013

Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dan Sinopsis

Seorang Penyuluh Pertanian dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada kelompoktani diawali dg identifikasi kebutuhan petani. Selanjutnya hasil identifikasi tersebut disusun materi penyuluhan. Dalam mempersiapkan penysjian materi penyuluhan alangkah baiknya dipersiapkan LPM dan Sinopsis. Salah satu contoh LPM dan Sinopsis sebagsi berikut :
SINOPSIS MATERI PENYULUHAN
Judul  Materi: Pemberian Dedak Urea Tetes ( D.U.T.) pada Ternak Sapi.
Bagian awal :
Menurut H.R. Kartadisastra dalam Pakan Ternak Ruminansia bahwa kegiatan pengolahan bahan pakan ruminansia bertujuan:
1. Meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan memperpanjang masa simpan.
Meningkatkan dayaguna produk limbah pertanian yang kurang berguna.
2. Memudahkan ternak untuk mengkonsumsi pakan, misalnya pengolahan bahan pakan yang dilakukan secara fisik ( misalnya pemotongan rumput sebelum diberikan kepada ternak).
3.Melunakkan dinding sel tanaman yang berstruktur sangat keras dengan menambahkan beberapa bahan kimia pada bahan pakan, sehingga mikroba yang hidup didalam rumen mudah untuk mencernanya.
4.Unsur-unsur nutrisi yang terkandung didalam bahan pakan terdiri dari : air, mineral, protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin.  5.Setiap kandungan unsur nutrisi berperan sesuai dengan fungsi masing-masing terhadap tubuh ternak untuk mempertahankan hidup dan berproduksi secara optimal.
Bagian Utama :
Ali Yusran dkk, 2009 dalam Inovasi Teknologi Sistem Produksi Sapi Potong Induk, menyebutkan bahwa :
Salah satu limbah produk tanaman pangan dilingkungan petani yang berpotensi sebagai bahan pakan ternak adalah dedak padi, dengan jumlah diperkirakan sekitar 8% - 10 % dari produksi gabah kering giling.
Kandungan gizi dedak padi yaitu :
Protein Kasar ( PK ) 12% - 14%
Serat Kasar ( SK ) 8%  - 12%
L e m a k   10,6% - 13,6%
Dedak yang terkontaminasi dengan bakteri dan jamur penghasil enzym lipase menyebabkan terurainya (teroksidasinya) minyak dedak dan menyebabkan bau tengik ( rancid /rusak ) sehingga palabitasnya menurun.  Untuk mengurangi rancidity (proses perusakan) tersebut, biasanya dedak bisa diberi anti-oksidan dalam senyawa phenol, quionon, vitamin E dan asam galat ( merk dagang yang ada di pasaran misalnya Kalbe Ade, Feedmix-B (M), Trace Mineral Costumix).
Adanya zat anti nutrisi myonositol ( asam fitat ) yang terkandung didalam dedak, dapat menghambat ketersediaan mineral mikro (trace mineral ) ransum bagi ternak.  Oleh karena itu penggunaan dedak dalam porsi banyak sebagai ransum pakan perlu ditambahkan bahan pakan tambahan mineral.
Penggunaan dedak dalam jumlah banyak untuk ransum pakan ternak sapi, perlu ditingkatkan nilai gizinya dengan cara menambahkan Urea dan Tetes, sehingga pakan tersebut merupakan campuran antara dedak + urea + tetes atau dapat disingkat D.U.T. dengan proporsi campuran sebagai berikut :
100 kg D.U.T. = 95 kg Dedak + 1,5 kg Urea + 2,5 kg Tetes + 1 kg Garam.
Teknik membuat D.U.T. sebagai berikut :
Mempersiapkan bahan dan alat.
Semua bahan dihamparkan dilantai dengan alas plastik kemudian diaduk dan dicampur merata.
Pakan D.U.T. siap diberikan ternak sapi.
Sisa D.U.T. bisa disimpan dalam sak untuk disiapkan sebagai pakan ternak yang diberikan pada setiap hari.  Sedangkan kemampuan daya simpan D.U.T. maksimal selama 30 hari.
Pemakaian 1 kg Dedak cukup diganti dengan 0,75 kg D.U.T.
Perbandingan nilai gizi antara Dedak dengan D.U.T. seperti tabel berikut :
Bahan PakanBKDasar BKNilai Harga
( Rp / kg )P KT D NDedak padi91,94 %8,69 %67,00 %2.200,-D.U.T.91,60 %12,90 %65,30 %2.308,-Harga bahan per-kg :Dedak = Rp. 2.200,- Urea = Rp. 1.800,-  Tetes = Rp 4.000,- dan
Garam = Rp. 500,-Kebutuhan pakan 1 ekor per-hari :
Dedak=  5,00 kg=  Rp. 11.000,-
D.U.T.=  3,75 kg=  Rp.  8.655,-
Teknik aplikasi pakan D.U.T.
Pakan D.U.T. diberikan sebagai pakan sapi pada setiap hari sebanyak 75 % dari kebutuhan pakan apabila diberikan hanya dedak saja.
Bagian Akhir :
Untuk lebih memantapkan pemahaman peserta pertemuan kelompok diajak bersama untuk melakukan kegiatan praktek dalam hal :
Membuat pakan D.U.T. dengan melakukan kegiatan pencampuran, memberi pakan dan menyimpan dalam sak.
Praktek menimbang bobot sapi hidup dengan cara mengukur lingkar dada, selanjutnya bobot sapi dapat dilihat pada tabel.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
Judul:Pemberian Dedak Urea Tetes (D.U.T.) pada Ternak Sapi
Tujuan:Meningkatkan efisiensi bahan pakan
Metode:Diskusi dan dem cara.
Media:Pertemuan kelompok tani.
Waktu:Ceramah Diskusi 60 menit, dan Dem cara 60 menit.
Alat Bantu:bahan pakan berupa dedak, urea, tetes, garam dan meteran.
Pokok KegiatanUraian KegiatanWaktuKeterangan
A. Pendahuluan:
1.Menyampaikan tujuan pengolahan bahan pakan ternak (10menit).
2.Kandungan nutrisi bahan pakan (5menit)
B. Isi / Materi :
1. Limbah padi berupa dedak merupakan potensi yang dapat digunakan sebagai bahan pakan dengan diolah menjadi D.U.T. (15menit).
2. Teknik membuat D.U.T. dan kandungan gizinya. (15mnit)
3. Teknik aplikasi pakan D.U.T. pada ternak sapi. (15 menit)
C. Pengakiran
1. Penimbangan bobot sapi (15mnt)
2. Praktek membuat D.U.T. (45mnt)
(Sumber :
Hasil kaji terap di  UPFMA Ds Bendo, Kec Pare, Kab Kediri, Januari 2012).
Demikianlah secuil pengalaman semoga bisa bermanfaat. Hanya karena terbatasnya teknik penulisan dalam blogg maka data rasakan masih banyak yang kurang, atau terjadi salah tafsir dalam kalimat maka mohon maaf.
Trimakasih.
( Penyusun : Setiono, SP. )